Image of Manifesto fiqih baru 2: redefinisi dan reposisi Al-Sunnah

Text

Manifesto fiqih baru 2: redefinisi dan reposisi Al-Sunnah



Dalam gagasan pembaruan fiqih versi Jamal al-Banna, sunah menjadi sorotan kritik yang sangat penting. Menurut Jamal al-Banna, fiqih modern hendaknya mempunyai perhatian yang serius pada sunah, karena sunah yang dikodifikasi ulama terdahulu pada umumnya masuk dalam kategori hadis palsu.

Melihat fenomena seperti itu, Jamal al-Banna mengkritik pendapat Imam Syafii yang menyatakan bahwa sunah merupakan kitab paling absah setelah Al-Qur’an. Menurut al-Banna, pendapat ini tidak bisa dibenarkan, karena AlQur’an merupakan satu-satunya sumber kebenaran otentik dan bersifat otoritatif. Sedangkan kedudukan sunah masih menimbulkan kontroversi di kalangan ulama.

Jamal al-Banna menawarkan cara pandang baru tentang sunah dengan menggunakan paradigma Al-Quran, bukan paradigma para perawi hadis. Hadis yang sejalan dengan Al-Quran harus diterima sebagai sunah. Sedangkan yang tidak sejalan kita tidak harus menerimanya. Namun demikian, dalam hal ini, al-Banna bukanlah sosok pemikir egois bahwa pendapatnya merupakan kebenaran mutlak yang mesti diterima.

Di dalam buku ini, al-Banna menghadirkan varian pandangan ulama tentang sunah mulai dari fiqih klasik hingga fiqih modern, ulama yang pro maupun yang kontra, sehingga pembaca mempunyai pilihan alternatif mau memillih pandangan fiqih modern atau konservatif?


Ketersediaan

11003077297. 64 AlB mRuang PengolahanTersedia
11003078297. 64 AlB mRuang PengolahanTersedia
11003079Tersedia
11003080Tersedia
11003081Tersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
297. 64 AlB m
Penerbit Erlangga : Jakarta.,
Deskripsi Fisik
xxiii, 240 hlm.; 23 cm.
Bahasa
ISBN/ISSN
978-979-033-257-7
Klasifikasi
297. 64
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this