Manusia terdiri atas dua kelompok besar, pertama mereka yang percaya semua proses yang terjadi di alam ini hanya diatur oleh alam itu sendiri dan proses alamiah itu berjalan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku wajar dan dapat dijelaskan dengan cara ilmiah tanpa campur tangan Tuhan, kedua mereka yang percaya bahwa sesuatu itu dikuasai oleh kekuatan di luar kekuasaan alam itu yaitu Tuhan. Dalam pandangan Islam bahwa segenap sains yang dapat mendekatkan orientasi manusia kepada Tuhan, baik secara teoretis maupun praktis, yang menghasilkan teknologi untuk kemaslahatan umat manusia adalah merupakan salah satu bentuk ibadah bagi penemu atau pelaksananya.
Dalam bidang genetika dan kedokteran, Allah telah memberikan karunia kepada manusia berupa kemampuan untuk merekayasa sel dan DNA, dan memotong, menyusun, menyambung, dan merangkai kembali DNA dalam rangkaian double helix yang berbeda. Rancang bangun dan kreasi susunan baru DNA itu bertujuan untuk menjawab tantangan pengobatan modern masa kini. Sam Berry dalam buku God for 21th Century Charles Darwin dalam teorinya evolusi dan seleksi alam, ia tampil sebagai ilmuwan yang menghancurkan kredibilitas Tuhan.
Sains mengajarkan pada kita bahwa dunia adalah mesin besar yang menyimpan energi yang berasal dari matahari, hewan harus bertarung untuk bertahan hidup. Dalam kasus hewan itu Tuhan tidak perlu, kalaupun ia ada tapi tidak relevan. Bila hewan itu dapat bertahan hidup sebenarnya adalah karena kemampuannya sendiri. Dalam kasus seperti ini agama itu hanya khayalan. Setiap kehidupan diciptakan Tuhan pastilah memiliki nilai tertentu. Manusia sebagai pribadi pemimpin (khalifah fil ardhi) diberi tanggung jawab untuk mengimplementasikan nilai kehidupan itu dengan jalan memiliki moral dan etika. Moral dan Etika lingkungan sangat penting untuk menyelamatkan dan menjaga kelestarian kehidupan manusia di planet bumi.