Detail Cantuman
Advanced SearchText
Kuhapus namamu dengan nama-Nya
Apakah orang yang cerdas dan shalih suatu saat akan bisa mengalami kehancuran hidup? Bukankah kecerdasan dan keshalihan adalah jaminan bagi siapa pun untuk memperoleh kesenangan dan kebahagiaan—di dunia maupun di akhirat? Ternyata tidak! Tatkala kecerdasan dan keshalihan tidak ditempatkan sebagai karunia yang suci dari Yang Ilahi dan ketika jiwa dikotori keangkuhan, ego, dan kesombongan, maka Kecerdasan dan keshalihan justru bisa menjadi bencana.
Kenyataan itulah yang dialami Naufal, putra tunggal seorang kiyai besar, kaya, tampan, cerdas, dan shalih. Dia merasa telah memiliki segalanya, bisa mengejar segalanya. Lulus kuliah dengan predikat cumlaude, Naufal langsung diterima bekerja di sebuah perusahaan. Cintanya kepada Naura juga dia anggap sebagai puncak kesuksesan yang dapat ia raih.
Tetapi karena itulah, Naufal tidak menyadari bahwa kesombongan telah merasuki jiwanya, menjelma menjadi iblis yang menghancurkan kehidupannya. Perusahaannya bangkrut. Istrinya terlibat narkoba. Dan anaknya yang masih balita harus meninggal di pangkuannya sendiri. Sungguh, novel Kuhapus Namamu dengan Nama-Nya ini mengajak kita untuk merenungi bahwa kesucian hati pada akhirnya adalah hal yang paling utama, yang harus dimiliki oleh seorang hamba di hadapan Tuhannya.
Ketersediaan
12000625 | 813 AlA k | Ruang Pengolahan | Tersedia |
12000626 | 813 AlA k | Tersedia | |
12000627 | 813 AlA k | Perpustakaan Induk | Tersedia |
12000628 | 813 AlA k | Tersedia | |
12000629 | 813 AlA k | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
813 AlA k
|
Penerbit | Abdika Press : Jakarta., 2010 |
Deskripsi Fisik |
304 p.; 21 cm.
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
978-602-95377-2
|
Klasifikasi |
813
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain