Buku ini menceritakan bagian timur kepulauan Sunda kecil, yang pada tahun 1909 disatukan oleh penguasa kolonial sebagai kesatuan administrasi dengan nama Residentie van Timor en Onderhoorigheden (Keresidenan Timur dan sekitarnya). Memang ada sejumlah penelitian penting dalam bidang sosiologi, antropologi, dan sejarah mengenai daerah ini, yang hasilnya juga diangkat dalam penulisan ini. Akan tetapi, hingga sekarang ini belum ada penelitian yang membahas secara menyeluruh mengenai sejarah kepulauan Sunda Kecil pada masa kolonial. Tidak ada pembahasan mengenai asumsi dan akibat dari penggabungan ini yang dilakukan penguasa kolonial maupun peranannya setelah tahun 1945. Nusa Tenggara sendiri bukan hanya kurang mendapat perhatian dalam pembahasan historis mengenai Indonesia yang dilakukan di luar negeri, namun juga dalam penulisan buku ilmiah di Indonesia. Oleh karena itu, seperti yang akan dilihat pembaca dalam buku ini, perkembangan yang terjadi di kawasan pinggiran ini sangat penting apabila kita hendak memahami masalah-masalah yang dihadapi di sebuah negara modern yang memiliki jumlah penduduk yang besar, namun pada awalnya tidak berhubungan satu sama lain.

Buku ini pada awalnya merupakan sebuah karya disertasi yang disampaikan pada Fakultas Filsafat Universitas Passau (Philosophische Fakultaat der Universitat Passau) di Jerman. Fokus kajian buku ini mengenai terintegrasinya pulau-pulau di bagian timur ke dalam kekuasaan kolonial Belanda yang kemudian dikenal sebagai Residentie Timor en Onderhoorigheden yang diikuti dengan perkembangan wilayah itu sampai dengan munculnya peralihan kedaulatan Republik Indonesia.