Kebanyakan sistem pengaturan lalu lintas perkotaan yang sudah ada, yang mana memiliki jumlah persimpangan yang banyak, tidak melakukan penyelarasan dengan persimpangan-persimpangan di sekitarnya. Sistem pengaturan yang ada saat ini juga masih menggunakan penghitungan waktu ofset tetap, tanpa melihat keadaan atau kondisi lalu lintas. Sehingga, pada waktu-waktu puncak lalu lintas, keadaan tersebut akan menyebabkan kepadatan pada arus lalu lintas. Penentuan masa hijau dan ofset yang tidak diselaraskan dengan keadaan persimpangan tetangga serta tidak adanya sistem pengaturan lalu lintas yang canggih tersebut, akan menyebabkan strategi pengaturan lalu lintas tidak mampu untuk menguraikan lalu lintas yang padat. Dalam keadaan seperti ini, akan terjadi antrian panjang kendaraan yang menyebabkan para pengemudi perlu menunggu lebih lama dan menyebabkan pergerakan kendaraan menjadi tersendat dari satu persimpangan ke persimpangan selanjutnya. Waktu menunggu dan masa hijau terbuang serta jumlah kendaraan yang melewati persimpangan merupakan persoalan utama dalam sistem pengaturan lalu lintas. Tulisan ini memberikan penyelesaian pada masalah-masalah di atas dengan mengusulkan satu sistem pengaturan menggunakan kepintaran buatan (Artificial Intelligence) dalam pengaturan, penyelarasan, dan pengoptimuman penentuan masa hijau dan ofset yang mampu diselaraskan dengan persimpangan—persimpangan tetangga. Beberapa kaedah kepintaran buatan yang digunakan adalah jaringan neural untuk menentukan panjang antrian dan kaedah pengaturan lalu lintas, logika kabur digunakan untuk mengatur pecahan masa hijau dan ofset optimum, serta algoritma genetik digunakan untuk mengoptimumkan inferens pada logika kabur. Sistem pengaturan lalu lintas ini juga menggunakan komponen sensor yang telah didesain berdasarkan teknologi pencitraan kamera menggunakan komputer untuk menghitung kendaraan dan panjang antrian dengan memperhatikan susunan piksel pads setiap jalur persimpangan. Keluaran dari kamera sensor digunakan untuk menentukan strategi pengaturan, pecahan masa hijau serta ofsel optimum yang dapat mengurangi masa menunggu, melepaskan kendaraan pada suatu persimpangan serta mengurangi masa hijau terbuang (green loss).