Detail Cantuman
Advanced SearchText
Pidato pertanggung jawaban iblis: kisah-kisah kekufuran, kezaliman dan kedurhakaan
Kelak pada hari kiamat, tatkala prosesi hisab telah usai dilaksanakan, maka iblis pun diperintahkan segera naik ke atas mimbar yang terbuat dari api untuk menyampaikan pidato pertanggungjawabannya: “Wahai iblis, naiklah ke atas mimbar dan berbicaralah kepada para penghuni neraka!”
Lalu iblis pun naik ke atas mimbar dan berkata: “Wahai para penghuni neraka…!” Semua orang yang berada di dalam neraka dengan serius mendengarkan ucapannya dan seluruh pandangan tertuju kepada iblis, ‘ketua’ mereka ini.
Dengan gayanya yang tetap masih arogan, sang iblis pun memulai pidatonya dengan mengatakan: “Wahai orang-orang kafir dan orang-orang munafik, sesungguhnya Allah swt. telah menjanjikan kepada kalian dengan janji yang benar bahwa kalian semua akan mati, akan dihalau, akan dihisab dan akan menjadi dua golongan. Satu golongan ke surga dan satu golongan ke neraka Sa’ir.”
Iblis berkata lagi: “Kalian semua menyangka bahwa kalian tidak akan meninggalkan dunia, bahkan menyangka akan tetap berada di dunia. Tidaklah ada bagiku kekuasaan atas kalian melainkan aku hanya mengganggu kalian saja. Akhirnya kalian semua mengikutiku, maka dosanya adalah untuk kalian. Karena itu, kalian jangan mengumpat dan mencaciku. Sebaliknya, umpatlah diri kalian sendiri, sebab sungguh kalian sendirilah yang lebih berhak mengumpat daripada aku yang mengumpat.”
Akhirnya, iblis berkata: “Hari ini aku tak dapat menyelamatkan kalian semua dari siksa Allah, dan kalian juga tak akan menyelamatkanku. Sesungguhnya pada hari ni aku berlepas diri dari apa yang telah kukatakan kepada kalian. Sesungguhnya aku telah diusir dan ditolak dari sisi Tuhan semesta alam.”
Setelah para penghuni neraka mendengar kata-kata iblis itu mereka pun mengumpat, menghujat dan melaknati iblis habis-habisan. Lalu iblis dipukul oleh Malaikat Zabaniah dengan tombak dari api hingga tersungkur ke lembah neraka paling bawah. Ia kekal selama-lamanya di dalam neraka bersama orang-orang yang menjadi pengikutnya.
Cerita atau kisah merupakan media efektif untuk menanamkan nilai-nilai etis, kejujuran, kerendahhatian, kesetiakawanan, kerja keras, kesabaran, menumbuhkan rasa empati, bahkan untuk menanamkan keimanan dan membangun karakter, yang kini tengah digemakan oleh dunia pendidikan.
Sedemikian pentingnya kisah dalam membentuk karakter manusia sehingga al-Qur’an sendiri banyak menampilkan kisah orang-orang terdahulu (yang baik maupun yang buruk, yang beriman maupun yang ingkar), agar menjadi pelajaran bagi orang-orang yang berakal. “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran (ibrah) bagi orang-orang yang mempunyai akal.” (QS. Yusuf: 111).
Ketersediaan
14000578 | 297.216 Har p | Tersedia | |
14000579 | 297.216 Har p | Tersedia | |
14000580 | 297.216 Har p | Tersedia | |
14000581 | 297.216 Har p | Ruang Pengolahan | Tersedia - Warehouse |
14000582 | 297.216 Har p | Sedang Dipinjam (Jatuh tempo pada2015-02-18) |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
297.216 Har p
|
Penerbit | Mitra Pustaka : Yogyakarta., 2012 |
Deskripsi Fisik |
vii, 223p.; 19cm
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
978-602-8480-52-9
|
Klasifikasi |
NONE
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain