Sejak awal perkembangannya, Islam memperlihatkan kepeduliannya yang besar terhadap peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pendidikan. Hal ini tidak bisa dilepaskan dari ajaran yang terkandung dalam Alquran dan Sunnah yang memerintahkan untuk selalu menuntut ilmu dalam arti yang seluas-luasnya. Selain itu, secara eksternal, praktik-praktik penyelenggaraan pendidikan pada masa nabi (masa klasik) dan Khulafa Rasyidin (abad pertengahan) dipengaruhi oleh peradaban Yunani dan peradaban lainnya. Hal ini membuktikan bahwa Islam sangat akomodatif. Umat Islam pada masa itu telah memiliki konsep pendidikan yang holistik, mencakup visi, misi, tujuan, kurikulum, kelembagaan, guru, pola hubungan guru-murid, biaya, sarana prasarana, dan lain-lain. Pada masa itu, dengan pendidikannya yang sangat maju, peradaban Islam mencapal zaman keemasannya. Kondisi ini mendorong Dunia Eropa dan Barat untuk meniru dan mengembangkannya lebih maju lagi.
Buku ini penting bukan hanya sebagai buku daras bagi mahasiswa yang belajar di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan di UIN, lAIN, dan STAIN, tetapi juga bagi para peneliti, pengamat dan aktivis yang bergerak dalam masalah pendidikan Islam. Sejarah pendidikan pada periode klasik dan pertengahan—paling tidak—dapat dijadikan bahan perbandingan dan inspirasi bagi pengembangan pendidikan Islam Indonesia yang lebih maju. Fokus kajian buku ini mencakup: prinsip prinsip umum pendidikan Islam klasik dan pertengahan, unsur-unsu filsafat Yunani pada masa klasik, modernisasi pendidikan Islam mazhab-mazhab pendidikan Islam, dan lain-lain.