Tematik yang dijadikan judul dalam kumpulan cerpen ini, yakni Medan, memperkaya khazanah sastra, sesuatu yang bersifat lokal dan membumi. Kisah-kisah yang merangkum dalam karya lirna belas cerpenis dari Medan ini justru menjadi catatan dalarn bentuk yang lain; sejarah berbungkus sastra.

Satu-persatu cerpen yang termuat dalarn kumpulan ini berupaya memuat secara utuh maupun parsial potret Medan saat ini, menjadi kilas balik Medan mulai dari sejarahnya di masa silam hingga kondisinya saat ini. Kisah-kisah yang terdapat di dalamnya menggambarkan bagaimana para cerpenis rnenghayati kondisi Medan, baik dan buruk, sekaligus juga menguatkan harapan-harapan terhadap kotanya pada masa mendatang.

Kumpulan cerpen Medan menyodorkan lima belas cerita yang mengandung kompleksitas problematika kota dan masyarakat nya disajikan dengan gaya dan teknik Penceritaan yang beragam pula. Kritik mengandung harapan dilancarkan tanpa verbalitas, namun bermain dengan berbagal cara, mulai ironi sampai parodi.

Ini yang membuat kumpulan karya cerpenis handal kelahiran Sumatera Utara ini layak dikoleksi. Bukan hanya membawa kesegaran baru dalam perkembangan sastra di Medan, tetapi kumpulan cerpen Medan ini menjadi kontribusi nurani dan pikiran dan sastrawan untuk para pengambil kebijakan.